Mesothelioma is a form of cancer which occurs in thin membranes (called the mesothelium) lining the chest, lungs, abdomen and sometimes the heart. Although quite rare, mesothelioma symptoms strike more than 200 people each year in the United States. The majority of mesothelioma cases are directly linked to asbestos exposure.
Because of the long latency period of mesothelioma, the average age of patients is between 50 and 70 years. Mesothelioma affects men most due to the high exposure of asbestos in industrial typed jobs. Mesothelioma symptoms include respiratory problems, shortness of breath, continual cough and pneumonia. Other mesothelioma symptoms include weight loss, abdominal problems and swelling. In some mesothelioma patients, the mesothelioma symptoms are quite muted, making it hard for mesothelioma doctors to diagnose.
Mesothelioma doctors specialize in the study, research, and treatments of Mesothelioma cancers.
Mesothelioma (or the cancer of the mesothelium) is a disease in which cells become abnormal and replicate without control. During Mesothelioma, these cells will invade and damage tissues and organs. Mesothelioma cancer cells can spread throughout the body causing death.
Mesothelioma treatments and Mesothelioma clinical trials and tests 
There are many mesothelioma treatment options available. Treatments include surgery, radiation therapy and chemotherapy and the mesothelioma treatment depends on the patient’s age, general health and stage of the cancer. There has been much mesothelioma research conducted throughout the past two years to find new treatment methods. Click here to read more about mesothelioma treatment techniques.
Through mesothelioma research, The National Cancer Institute has sponsored mesothelioma tests and clinical trials that are designed to find new treatment methods. Because of the increase in number of mesothelioma cases in the United States, both governments have increased funding for mesothelioma research. Mesothelioma research and clinical trials have been successful in developing new techniques to fight this cancer and the outlook for more advanced mesothelioma treatments is promising.
Surgery is the most common treatment method for malignant mesothelioma. Tissues and linings affected by mesothelioma are removed by the doctor and may include the lung or even diaphragm.
A second mesothelioma treatment method is radiation therapy through the use of high energy x-rays that kill the cancer cells. Radiation therapy can be outside or inside the body.
A third mesothelioma treatment method is chemotherapy. Through pills or drugs through needles, chemotherapy drugs are used to kill cancer cells.
A new mesothelioma treatment method is called intraoperative photodynamic therapy. In this treatment, light and drugs are used to kill cancer cells during surgery for early stages of mesothelioma in the chest. Although there are numerous treatments and drugs for mesothelioma, doctors are losing the battle against this deadly disease. Most mesothelioma treatments involve old techniques combined with different drug cocktails. However, in most cases, these mesothelioma treatments have many side effects including organ damage, nausea, increase in heart failure etc. The rush to find a more effective mesothelioma treatment or even cure is ongoing at numerous clinical labs across the nation. Let's hope that the mesothelioma treatments will one day erradicate mesothelioma cancer and asbestosis.
With an abundance of information on the Internet, Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com]) has consolidated the most important issues surrounding Mesothelioma, Mesothelioma doctors and symptoms, Mesothelioma treatment, Mesothelioma research and tests.
At [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com], the website contains useful resources on Mesothelioma lawyers and attorneys, as well as causes by asbestos exposure, asbestos removal, asbestos attorneys and lawsuits, and asbestos cancer. Patients stricken by Mesothelioma and their families require support and current information. Mesothelioma Online Resources hopes to educate and give hope to survivors and victims.
Mesothelioma is such a harsh disease. Not only does it take years for symptoms to appear, but there are limited treatements and drugs that will prolong the lives of workers stricken with mesothelioma. In many cases, the death rate of mesothelioma is unfortunately very high. However, with increased funding in mesothelioma research through the government and private grants, the outlook for a mesothelioma cure is quite possible. In the meantime, mesothelioma support groups and local discussions provide the ongoing support for mesothelioma patients.
Mesothelioma Cancer and Asbestos ([http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com])is your source for mesothelioma and asbestos information, treatments, clinical trials, attorneys, support groups and lawyers.
About the website: Michael Kenneth is a successful Internet Publisher and has researched and written on many topics for [http://www.mesothelioma-cancer-and-asbestos.com] - your complete source for mesothelioma information, mesothelioma attorneys and lawyers, mesothelioma treatments and research, asbestos exposure and removal, asbestos attorneys and legislation as well as asbestos cancer.
Dijodohkan Orang Tua Tidak Selalu Salah. Bagi sebagian orang masalah perjodohan sudah dianggap hal yang kuno. Mereka menganggap, ini sudah bukan jamannya lagi harus mengikuti keinginan orangtua untuk memilih jodoh. 
Orangtua kita selalu mempertimbangkan bibit, bebet, bobot dalam urusan pasangan kita.Kadang pilihan kita sendiri juga agaknya bertolak belakang dengan pilihan mereka. Orangtua mana yang tidak suka bila melihat anaknya kelak dapat mengarungi rumah tangga yang rukun dan bahagia. Seperti yang dialami wanita bernama Xian Ji.
Ia dijodohkan dengan seroang pria yang dianggap terjelek di kampungnya, bahkan mengaku tidak berhubungan int*m selama satu tahun. Meskipun mereka sudah dikat dengan tali pernikahan. Namun, suatu kejadian membuatnya Xian tersadar. Betapa beruntungnya ia dipilihkan seorang pria pilihan orangtuanya. Berikut cerita selengkapnya.
Di usiaku yang ke 24, aku pergi ke kota untuk bekerja dan baru mulai berpacaran dengan seorang cowok. Tapi tiba-tiba di akhir tahun waktu aku bersiap-siap pulang kampung mencari orangtuaku. Mama meneleponku dan membuatku terdiam seribu bahasa.Kakak perempuanku berkata, "Papa sudah menyiapkan pernikahan sederhana di kampung, tanggal 23 tahun baru nanti kamu menikah. Aku jawab, "Siapa?!.. Sembarangan.." Tapi kakakku hanya berkata, "Kamu pulang juga nanti tahu siapa.." Karena aku baru berpacaran, aku bilang pada kakakku.
"Kalau gak jelas, aku gak mau pulang, lagian aku udah punya pacar sekarang.." siapa sangka kakakku hanya bilang, "Cepet-cepetlah putus kalau gitu.."
Saking takutnya mama kalau aku gak pulang ke kampung, mama sengaja minta kakakku datang dari luar kota untuk pulang bersama aku. Sesampainya di rumah, aku melihat ada uang 50 juta di atas meja, saat itu aku tiba-tiba merasa, aku dijual. Mama datang menjelaskan padaku, "Kamu juga tahu, kamu punya adik yang gak bisa apa-apa, kakakmu udah menikah dan pindah jauh di luar kota"
"Kami ingin kamu menikah dengan orang sekampung, mungkin mama sedikit egois, tapi mama sama sekali gak bermaksud jahat"
"Aku dan papamu sudah tua, kalau kami meninggal, adikmu bagaimana? Lagipula, selama ini kami di rumah, Li Xan sering datang bantu mama di rumah." Aku langsung teriak, "Aku gak cinta dia maaa…!!"
Li Xan dalah cowok yang sangat jelek, kayaknya gak ada orang yang lebih jelek dari dia untuk cowok seusianya. Mulutnya besar, rambutnya sedikit botak, lebih besar 5 tahun dariku. Tingginya tidak lebih dari 160cm, aku mana mungkin nikah sama cowok macam gini. Ini sama aja kayak suruh aku mati, aku pun bersikeras gak mau. Mama melihatku seperti ini, sampai waktu malam sebelum tidur, aku mendengar suara keras dari kamar mama.
Ternyata mamaku memotong pergelangan tangannya dan bunuh diri. Kami langsung membawanya ke klinik terdekat. Setelah berhasil di selamatkan, aku juga tidak sanggup berkata apa-apa lagi. Tanggal 23 bulan pertama di tahun baru, aku pun menikah dengan Li Xan.
Malam itu, aku langsung masuk ke kamar, Li Xan menapaku dari depan kamar, "Mira, udah tidur?" Aku gak jawab, aku menutup mulut rapat-rapat, menggulung tubuhku di bawah selimut sambil menangis, siapa yang melihat betapa menderitanya diriku sekarang.
Keesokan harinya, aku baru tahu ternyata Li Xan tidur di lantai dan hanya beralaskan satu lembar kain tebal saja. Dia kemudian bertanya, "Kamu lapar gak? Aku ada beli sarapan buat kamu." Aku duduk di sofa dan gak bicara, aku lihat Jono, memikirkan mau menghabiskan sisa hidupku bersamanya bikin aku pusing.
Aku menangis, melihatku menangis Li Xan jadi kebingungan, "Apa aku salah? Aku salah dimana? Kalau aku salah kamu boleh pukul aku" kemudian dia mengeluarkan sebuah alas sepatu dan bilang kalau ibunya memukulnya dengan alas ini kalau dia salah.
Aku menangis sampai tidak ada tenaga lagi, "Kamu tidur di bawah sini?" aku tanya dia sambil makan sarapanku. Dia bilang, "Udah biasa, tenang aja." Aku tiba-tiba merasa kasihan sekali, tahun ini dia sudah hampir 30 tahun. Dia gak bodoh, cuman lebih polos dan tampang memang pas-pasan, tapi untuk yang lainnya, dia cukup oke. Orangtuanya sudah lama bingung karena dia belum menikah.
Di kampung udah tidak ada lagi gadis yang bisa dikenalkan dengannya. Aku tanya dia, "Kamu pakai cara apa sampai mamaku berjanji untuk menikahkan aku sama kamu?" Dia menjawabnya dengan santai, "Gak ada apa-apa, mama kamu tanya, apa aku rela buat jaga adik ipar, ya adik kamu itu, seumur hidup juga, aku ngangguk. Gitu aja."
Malam itu, dia tetap tidur di bawah, tapi walaupun begitu, dia tetap tidur dengan sangat lelap. Kayaknya gak ada yang bisa ganggu dia tidur. Kami menjalani hidup seperti ini selama setengah tahun, kemudian mamaku bertanya, "Si Li Xan apa gak bisa punya anak gitu ya? Kenapa segitu lama sampe sekarang kamu belum hamil? Aku cuma menjawab, "gak apa mam, ga perlu buru-buru juga.."
Mama bahkan mau bawa aku dan Li Xan ke dokter untuk cek kesuburan, untung aku tolak. Aku sempat berpikir untuk tidur seranjang dengannya. Tapi kalau aku kebayang giginya yang kuning itu, aku langsung kecewa dan gak berani bayangin lagi.
Tahun berikutnya, kalau musim hujan, kampung ini dingin banget. Waktu itu hujan turun satu minggu berturut-turut. Selama beberapa hari ini, aku bahkan gak perlu turun dari ranjang, dari bangun aku nonton tv. Li Xan yang bawain sarapan, makan siang dan makan malam, selesai aku makan, dia yang bereskan semuanya. Sampai malam itu hujan berhenti.
Kemudian LiXan berkata, "aku bawa kamu pergi ke sebuah tempat!". Aku gak mau pergi, tapi Li Xan kemudian melanjutkan, "Aku gendong kamu kesana." Kemudian Li Xan bawa aku ke taman tua. Dia memintaku duduk di kursi taman dan menutup mata. "Nanti aku bilang satu dua tiga, kamu baru buka mata ya!" Aku bilang,"Kamu ini ngapain sih?"
Tapi detik berikutnya dia udah bilang satu-dua-tiga… "Coba liat di depan mata kamu!" Aku melihat sederetan balon warna-warni, setiap warna digambar dengan ekspresi yang berbeda-beda, di atasnya ada tulisan, "Aku cinta kamu, aku mau menghabiskan hidupku bersamamu."
Aku kemudian terdiam, aku melihat Li Xan yang tersenyum malu di pinggir sana. Aku hanya menjawab, "Kamu ini ngapain sih?" Li Xanbilang, "Aku gak pernah ke kota, seumur hidup aku tinggal di kampung"
"Aku lihat banyak hal romantis di TV, tapi aku gak bisa kaluin semuanya. Aku mikir banyak, tapi layang-layang yang aku kasih kamu"
"Kamu bahkan gak melihatnya sama sekali, aku kasih bunga sama kamu, kamu juga langsung buang. Aku cuman kepikiran hal ini aja, aku lihat di TV juga gitu kok.. Hehehe.."
Itulah pertama kali aku merasa sangat tersentuh dan terharu, walaupun cuman beberapa buah balon. Tapi aku merasakan kalau dia mencintai aku. Malam itu, aku mencari layang-layang yang dulu dia kasih, aku bilang sama Jono, "Coba kamu perbaiki, nanti kalau cuaca cerah kita bisa main layangan.." Li Xan langsung kaget, "Ah! Aku benerin sekarang juga…" Aku tertawa, "Kamu ini, sekarang itu waktunya tidur tau.."
Sejak hari itu, aku dan Li Xan tidur satu ranjang.. Demi hari ini, dia sudah berjuang selama hampir satu tahun. 2 tahun setelah itu, kami berdua pergi ke kota untuk bekerja dan menabung sedikit uang selama setahun, sampai tahun berikutnya kami pulang ke kam
Tapi detik berikutnya dia udah bilang satu-dua-tiga… "Coba liat di depan mata kamu!" Aku melihat sederetan balon warna-warni, setiap warna digambar dengan ekspresi yang berbeda-beda, di atasnya ada tulisan, "Aku cinta kamu, aku mau menghabiskan hidupku bersamamu."
Aku kemudian terdiam, aku melihat Li Xan yang tersenyum malu di pinggir sana. Aku hanya menjawab, "Kamu ini ngapain sih?" Li Xanbilang, "Aku gak pernah ke kota, seumur hidup aku tinggal di kampung"
"Aku lihat banyak hal romantis di TV, tapi aku gak bisa kaluin semuanya. Aku mikir banyak, tapi layang-layang yang aku kasih kamu"
"Kamu bahkan gak melihatnya sama sekali, aku kasih bunga sama kamu, kamu juga langsung buang. Aku cuman kepikiran hal ini aja, aku lihat di TV juga gitu kok.. Hehehe.."
Itulah pertama kali aku merasa sangat tersentuh dan terharu, walaupun cuman beberapa buah balon. Tapi aku merasakan kalau dia mencintai aku. Malam itu, aku mencari layang-layang yang dulu dia kasih, aku bilang sama Jono, "Coba kamu perbaiki, nanti kalau cuaca cerah kita bisa main layangan.." Li Xan langsung kaget, "Ah! Aku benerin sekarang juga…" Aku tertawa, "Kamu ini, sekarang itu waktunya tidur tau.."
Sejak hari itu, aku dan Li Xan tidur satu ranjang.. Demi hari ini, dia sudah berjuang selama hampir satu tahun. 2 tahun setelah itu, kami berdua pergi ke kota untuk bekerja dan menabung sedikit uang selama setahun, sampai tahun berikutnya kami pulang ke kampung dan membangun rumah kami.
Tidak lama setelah itu aku hamil dan melahirkan anak laki-laki pertamaku. Setelah anakku lahir, Li Xan kembali ke kota untuk bekerja, sedangkan aku di kampung untuk menjaga anak. Tahun berikutnya, Li Xan pulang dan bilang kalau dia mau punya anak kedua lagi. Inilah hidupku sekarang, aku sangat baik dan sangat bahagia
Orangtua kita selalu mempertimbangkan bibit, bebet, bobot dalam urusan pasangan kita.Kadang pilihan kita sendiri juga agaknya bertolak belakang dengan pilihan mereka. Orangtua mana yang tidak suka bila melihat anaknya kelak dapat mengarungi rumah tangga yang rukun dan bahagia. Seperti yang dialami wanita bernama Xian Ji.
Ia dijodohkan dengan seroang pria yang dianggap terjelek di kampungnya, bahkan mengaku tidak berhubungan int*m selama satu tahun. Meskipun mereka sudah dikat dengan tali pernikahan. Namun, suatu kejadian membuatnya Xian tersadar. Betapa beruntungnya ia dipilihkan seorang pria pilihan orangtuanya. Berikut cerita selengkapnya.
Di usiaku yang ke 24, aku pergi ke kota untuk bekerja dan baru mulai berpacaran dengan seorang cowok. Tapi tiba-tiba di akhir tahun waktu aku bersiap-siap pulang kampung mencari orangtuaku. Mama meneleponku dan membuatku terdiam seribu bahasa.Kakak perempuanku berkata, "Papa sudah menyiapkan pernikahan sederhana di kampung, tanggal 23 tahun baru nanti kamu menikah. Aku jawab, "Siapa?!.. Sembarangan.." Tapi kakakku hanya berkata, "Kamu pulang juga nanti tahu siapa.." Karena aku baru berpacaran, aku bilang pada kakakku.
"Kalau gak jelas, aku gak mau pulang, lagian aku udah punya pacar sekarang.." siapa sangka kakakku hanya bilang, "Cepet-cepetlah putus kalau gitu.."
Saking takutnya mama kalau aku gak pulang ke kampung, mama sengaja minta kakakku datang dari luar kota untuk pulang bersama aku. Sesampainya di rumah, aku melihat ada uang 50 juta di atas meja, saat itu aku tiba-tiba merasa, aku dijual. Mama datang menjelaskan padaku, "Kamu juga tahu, kamu punya adik yang gak bisa apa-apa, kakakmu udah menikah dan pindah jauh di luar kota"
"Kami ingin kamu menikah dengan orang sekampung, mungkin mama sedikit egois, tapi mama sama sekali gak bermaksud jahat"
"Aku dan papamu sudah tua, kalau kami meninggal, adikmu bagaimana? Lagipula, selama ini kami di rumah, Li Xan sering datang bantu mama di rumah." Aku langsung teriak, "Aku gak cinta dia maaa…!!"
Li Xan dalah cowok yang sangat jelek, kayaknya gak ada orang yang lebih jelek dari dia untuk cowok seusianya. Mulutnya besar, rambutnya sedikit botak, lebih besar 5 tahun dariku. Tingginya tidak lebih dari 160cm, aku mana mungkin nikah sama cowok macam gini. Ini sama aja kayak suruh aku mati, aku pun bersikeras gak mau. Mama melihatku seperti ini, sampai waktu malam sebelum tidur, aku mendengar suara keras dari kamar mama.
Ternyata mamaku memotong pergelangan tangannya dan bunuh diri. Kami langsung membawanya ke klinik terdekat. Setelah berhasil di selamatkan, aku juga tidak sanggup berkata apa-apa lagi. Tanggal 23 bulan pertama di tahun baru, aku pun menikah dengan Li Xan.
Malam itu, aku langsung masuk ke kamar, Li Xan menapaku dari depan kamar, "Mira, udah tidur?" Aku gak jawab, aku menutup mulut rapat-rapat, menggulung tubuhku di bawah selimut sambil menangis, siapa yang melihat betapa menderitanya diriku sekarang.
Keesokan harinya, aku baru tahu ternyata Li Xan tidur di lantai dan hanya beralaskan satu lembar kain tebal saja. Dia kemudian bertanya, "Kamu lapar gak? Aku ada beli sarapan buat kamu." Aku duduk di sofa dan gak bicara, aku lihat Jono, memikirkan mau menghabiskan sisa hidupku bersamanya bikin aku pusing.
Aku menangis, melihatku menangis Li Xan jadi kebingungan, "Apa aku salah? Aku salah dimana? Kalau aku salah kamu boleh pukul aku" kemudian dia mengeluarkan sebuah alas sepatu dan bilang kalau ibunya memukulnya dengan alas ini kalau dia salah.
Aku menangis sampai tidak ada tenaga lagi, "Kamu tidur di bawah sini?" aku tanya dia sambil makan sarapanku. Dia bilang, "Udah biasa, tenang aja." Aku tiba-tiba merasa kasihan sekali, tahun ini dia sudah hampir 30 tahun. Dia gak bodoh, cuman lebih polos dan tampang memang pas-pasan, tapi untuk yang lainnya, dia cukup oke. Orangtuanya sudah lama bingung karena dia belum menikah.
Di kampung udah tidak ada lagi gadis yang bisa dikenalkan dengannya. Aku tanya dia, "Kamu pakai cara apa sampai mamaku berjanji untuk menikahkan aku sama kamu?" Dia menjawabnya dengan santai, "Gak ada apa-apa, mama kamu tanya, apa aku rela buat jaga adik ipar, ya adik kamu itu, seumur hidup juga, aku ngangguk. Gitu aja."
Malam itu, dia tetap tidur di bawah, tapi walaupun begitu, dia tetap tidur dengan sangat lelap. Kayaknya gak ada yang bisa ganggu dia tidur. Kami menjalani hidup seperti ini selama setengah tahun, kemudian mamaku bertanya, "Si Li Xan apa gak bisa punya anak gitu ya? Kenapa segitu lama sampe sekarang kamu belum hamil? Aku cuma menjawab, "gak apa mam, ga perlu buru-buru juga.."
Mama bahkan mau bawa aku dan Li Xan ke dokter untuk cek kesuburan, untung aku tolak. Aku sempat berpikir untuk tidur seranjang dengannya. Tapi kalau aku kebayang giginya yang kuning itu, aku langsung kecewa dan gak berani bayangin lagi.
Tahun berikutnya, kalau musim hujan, kampung ini dingin banget. Waktu itu hujan turun satu minggu berturut-turut. Selama beberapa hari ini, aku bahkan gak perlu turun dari ranjang, dari bangun aku nonton tv. Li Xan yang bawain sarapan, makan siang dan makan malam, selesai aku makan, dia yang bereskan semuanya. Sampai malam itu hujan berhenti.
Kemudian LiXan berkata, "aku bawa kamu pergi ke sebuah tempat!". Aku gak mau pergi, tapi Li Xan kemudian melanjutkan, "Aku gendong kamu kesana." Kemudian Li Xan bawa aku ke taman tua. Dia memintaku duduk di kursi taman dan menutup mata. "Nanti aku bilang satu dua tiga, kamu baru buka mata ya!" Aku bilang,"Kamu ini ngapain sih?"
Tapi detik berikutnya dia udah bilang satu-dua-tiga… "Coba liat di depan mata kamu!" Aku melihat sederetan balon warna-warni, setiap warna digambar dengan ekspresi yang berbeda-beda, di atasnya ada tulisan, "Aku cinta kamu, aku mau menghabiskan hidupku bersamamu."
Aku kemudian terdiam, aku melihat Li Xan yang tersenyum malu di pinggir sana. Aku hanya menjawab, "Kamu ini ngapain sih?" Li Xanbilang, "Aku gak pernah ke kota, seumur hidup aku tinggal di kampung"
"Aku lihat banyak hal romantis di TV, tapi aku gak bisa kaluin semuanya. Aku mikir banyak, tapi layang-layang yang aku kasih kamu"
"Kamu bahkan gak melihatnya sama sekali, aku kasih bunga sama kamu, kamu juga langsung buang. Aku cuman kepikiran hal ini aja, aku lihat di TV juga gitu kok.. Hehehe.."
Itulah pertama kali aku merasa sangat tersentuh dan terharu, walaupun cuman beberapa buah balon. Tapi aku merasakan kalau dia mencintai aku. Malam itu, aku mencari layang-layang yang dulu dia kasih, aku bilang sama Jono, "Coba kamu perbaiki, nanti kalau cuaca cerah kita bisa main layangan.." Li Xan langsung kaget, "Ah! Aku benerin sekarang juga…" Aku tertawa, "Kamu ini, sekarang itu waktunya tidur tau.."
Sejak hari itu, aku dan Li Xan tidur satu ranjang.. Demi hari ini, dia sudah berjuang selama hampir satu tahun. 2 tahun setelah itu, kami berdua pergi ke kota untuk bekerja dan menabung sedikit uang selama setahun, sampai tahun berikutnya kami pulang ke kam
Tapi detik berikutnya dia udah bilang satu-dua-tiga… "Coba liat di depan mata kamu!" Aku melihat sederetan balon warna-warni, setiap warna digambar dengan ekspresi yang berbeda-beda, di atasnya ada tulisan, "Aku cinta kamu, aku mau menghabiskan hidupku bersamamu."
Aku kemudian terdiam, aku melihat Li Xan yang tersenyum malu di pinggir sana. Aku hanya menjawab, "Kamu ini ngapain sih?" Li Xanbilang, "Aku gak pernah ke kota, seumur hidup aku tinggal di kampung"
"Aku lihat banyak hal romantis di TV, tapi aku gak bisa kaluin semuanya. Aku mikir banyak, tapi layang-layang yang aku kasih kamu"
"Kamu bahkan gak melihatnya sama sekali, aku kasih bunga sama kamu, kamu juga langsung buang. Aku cuman kepikiran hal ini aja, aku lihat di TV juga gitu kok.. Hehehe.."
Itulah pertama kali aku merasa sangat tersentuh dan terharu, walaupun cuman beberapa buah balon. Tapi aku merasakan kalau dia mencintai aku. Malam itu, aku mencari layang-layang yang dulu dia kasih, aku bilang sama Jono, "Coba kamu perbaiki, nanti kalau cuaca cerah kita bisa main layangan.." Li Xan langsung kaget, "Ah! Aku benerin sekarang juga…" Aku tertawa, "Kamu ini, sekarang itu waktunya tidur tau.."
Sejak hari itu, aku dan Li Xan tidur satu ranjang.. Demi hari ini, dia sudah berjuang selama hampir satu tahun. 2 tahun setelah itu, kami berdua pergi ke kota untuk bekerja dan menabung sedikit uang selama setahun, sampai tahun berikutnya kami pulang ke kampung dan membangun rumah kami.
Tidak lama setelah itu aku hamil dan melahirkan anak laki-laki pertamaku. Setelah anakku lahir, Li Xan kembali ke kota untuk bekerja, sedangkan aku di kampung untuk menjaga anak. Tahun berikutnya, Li Xan pulang dan bilang kalau dia mau punya anak kedua lagi. Inilah hidupku sekarang, aku sangat baik dan sangat bahagia
                           
web hosting surabaya	
		cpanel web hosting	
		beli web hosting	
		daftar domain	
		membuat web hosting	
		jakarta web hosting	
		wordpress hosting indonesia	
		indo web hosting	
		web hosting termurah	
		hosting indonesia gratis
singapore hosting	
		sewa web hosting	
		hosting tangguh	
		buy hosting	
	
	vps hosting indonesia	
		web hosting indonesia terbaik	
		web hosting indonesia gratis	
	
	web hosting terbaik	
	
	hosting web	
		beli domain dan hosting murah	
		web hosting murah	
		beli hosting murah	
		daftar web hosting	
		shared hosting murah	
		web hosting murah unlimited	
		web hosting indonesia	
		web hosting terbaik indonesia	
		hosting murah unlimited	
		review hosting indonesia	
	70	
	Rp 2.03	0.47
	web hosting terbaik di indonesia	
	90	
	Rp 1.96	0.46
	hosting terbaik	
	1600	
	Rp 1.91	0.42
	sewa hosting murah	
	30	
	Rp 1.9	0.79
	hosting indonesia terbaik	
	390	
	Rp 1.89	0.4
	paket hosting murah	
	40	
	Rp 1.87	0.96
	vps hosting murah	
	30	
	Rp 1.85	0.97
	jasa web hosting	
	30	
	Rp 1.78	0.73
	hosting terbaik indonesia	
	880	
	Rp 1.77	0.44
	web hosting murah indonesia	
	70	
	Rp 1.77	0.71
	best hosting indonesia	
	90	
	Rp 1.7	0.62
	hosting murah	
	5400	
	Rp 1.7	0.93
	domain id	
	1000	
	Rp 1.69	0.45
	hosting cpanel	
	110	
	Rp 1.69	0.61
	hosting dan domain	
	210	
	Rp 1.66	0.64
	hosting free	
	880	
	Rp 1.66	0.64
	top 10 web hosting indonesia	
	50	
	Rp 1.64	0.67
	bisnis hosting	
	50	
	Rp 1.63	0.43
	jual domain murah	
	210	
	Rp 1.62	0.89
	web hosting gratis	
	2900	
	Rp 1.62	0.55
	beli domain dan hosting	
	590	
	Rp 1.6	0.68
	domain hosting indonesia	
	50	
	Rp 1.6	0.82
	beli hosting	
	390	
	Rp 1.58	0.72
	bisnis web hosting	
	20	
	Rp 1.57	0.73
	email hosting indonesia	
	260	
	Rp 1.56	0.46
	membuat server hosting sendiri	
	70	
	Rp 1.52	0.16
	free hosting and domain	
	480	
	Rp 1.51	0.64
	harga domain	
	880	
	Rp 1.49	0.51
	telkom hosting	
	90	
	Rp 1.49	0.1
	hosting indonesia murah	
	90	
	Rp 1.46	0.88
	hosting terbaik di indonesia	
	210	
	Rp 1.46	0.5
	cara hosting web	
	480	
	Rp 1.44	0.38
	unlimited hosting	
	140	
	Rp 1.44	0.92
	biznet hosting	
	140	
	Rp 1.42	0.22
	unlimited hosting indonesia	
	50	
	Rp 1.42	0.88
	top hosting indonesia	
	30	
	Rp 1.41	0.58
	hosting yang bagus	
	50	
	Rp 1.4	0.48
	asian brain hosting	
	40	
	Rp 1.39	0.19
	domain dan hosting murah	
	170	
	Rp 1.39	0.94
	domain hosting murah	
	320	
	Rp 1.37	0.63
	cara beli domain	
	320	
	Rp 1.35	0.48
	beli domain murah	
	880	
	Rp 1.34	0.72
	plasa hosting	
	260	
	Rp 1.34	0.15
	hosting murah indonesia	
	
	jagoan hosting surabaya	
	jual domain	
	
	hosting server indonesia	
	
	cara pindah hosting	
	pasarhosting	
	sewa domain	
	webhost	
	cpanel hosting	
	hosting murah berkualitas	
	domain dan hosting	
	harga hosting	
	membuat server hosting	
	daftar hosting	
	harga hosting dan domain	
	windows hosting indonesia	
	jasa hosting terbaik	
	jasa hosting murah	
	hosting indonesia	
	domain paling murah	
	hosting termurah indonesia	
	pengertian domain dan hosting	
	hosting gratis terbaik	
	domain dan hosting gratis	
